Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan Kebudayaan
Nama : Fauzan
Kelas : 1KA24
Npm : 12116710
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KALIMALANG
2017
Manusia dan Kebudayaan
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum warohmatullahiwabarokatu, alhamdulillahhirobbilalamin segala
puji bagi Allah SWT karna berkat-Nya lah saya telah dipermudahkan dalam menyelesaikan
tugas ini. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui dan memperluas
wawasan tentang Manusia dan Kebudayaan. Makalah ini tentu masih jauh dari
kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat saya
harapkan.
PENDAHULUAN
Manusia dan kebudayaan adalah satu hal
yang tidak dapat dipisahkan karena dimana manusia itu hidup dan menetap pasti
manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di
tinggalinya. Sedangkan Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari
segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara
biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang
berarti “manusia yang tahu”), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan
menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam
hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidupSelain itu manusia
merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu
kebiasaan-kebiasaan tertentu yang pada akhirnya menjadi budaya yang biasa
mereka lakukan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri
adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang
menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang
diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai
pendudukungnya dan kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia
di dalam kehidupannya.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Manusia
Manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu. Manusia sebagai makhluk social, artinya manusia hanya
akan menjadi apa dan siapa bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak
bisa hidup sendirian, sebab jika hanya sendirian ia tidak “menjadi” manusia.
Adapun pendapat para ahli mengenai definisi atau
pengertian manusia adalah sebagai berikut :
1) NICOLAUS
D. & A. SUDIARJA : Manusia adalah bhineka,tetapi tunggal. Bhineka
karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal
karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
2) ABINENO
J.I : Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi
yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"
3) UPANISADS :
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana
atau badan
4) PAULA
J. C & JANET W. K : manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna
dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara
kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan
berbagai kemungkinan.
5) ERBE
SENTANU : Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa
dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan
mahluk yang lain.
2. Hakikat Manusia
Hakikat
manusia ialah peran atau fungsi nyata yang harus dijalankan oleh setiap umat
manusia didunia. Tetapi, hal terseut tidak selalu benar karena banyak manusia
yang tidak menjalankan peran ataupun fungsi nyata dengan benar, contohnya
melakukan kejahatan.
Berikut merupakan pengertian hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan
individu:
1) Manusia sebagai
makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.
Setiap manusia memerlukan orang lain untuk hidup bersama dengan orang lain
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2) Manusia sebagai
makhluk individu, artinya mereka berusaha untuk selalu menghasilkan sesuatu
untuk dijadikan kepentingan, kebutuhan, dan potensi pribadi yang dimilikinya.
Hal tersebut akan terus berkembang dan selalu mengikuti perkembangan hidup
manusia itu sendiri yang dialaminya dan perkembangan yang ada pada dirinya.
3. Kebudayaan Bangsa
Timur
Bangsa
timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam,
berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian
besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang
timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang
berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru
kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau
bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang
timur itu sendiri.
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu
negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian
bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat ramah,
bersahabat, tidak individualis, dan saling tolong menolong satu sama lain.
Bangsa timur pun umumnya memiliki sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian
bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal
sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai
bangsa yang ramah dan bersahabat. Meskipun begitu, baru sedikit negara bangsa
timur yang sudah maju perekonomiannya. Seperi Singapura, Korea dan Jepang.
Selain itu, negara lain masih tertinggal. Namun sekarang ini banyak kebudayaan
asing yang masuk secara jelas kedalam kebudayaan “kita” bangsa timur, terutama
hiburan. Seperti music, tarian dan film yang mungkin tidak terlalu ssuai dengan
adat dan istiadat bangsa timur. Ini yang menjadi pro kontra dalam kehidupan
globalisasi ini. Jika terlalu berlebihan maka akan berdampak buruk bagi
kebudayaan ini selanjutnya, untuk itu kita sekali lagi dituntut untuk slalu
pintar memilih dan menyaringnya.
4. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan
unsur rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar
sebagai unsur jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan
ikhtiar manusia, Dalam Ilmu Budaya Dasar, kebudayaan dan budaya dibedakan.
Pengertian kebudayaan dan budaya dalam Ilmu Budaya Dasar mengacu pada
pengertian sebagai berikut:
1) Kebudayaan dalam arti
luas, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
2) Kebudayaan dalam arti
sempit dapat disebut dengan istilah budaya atau sering disebut dengan istilah
budaya atau sering disebut kultur yang mengandung pengertian keseluruhan sistem
gagasan dan tindakan.
5. Unsur-unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur kebudayaan. Ia menyebutkan
sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut
adalah:
1) Kesenian
2) Sistem teknologi dan
peralatan
3) Sistem organisasi
masyarakat
4) Bahasa
5) Sistem mata
pencaharian hidup dan sistem ekonomi
6) Sistem pengetahuan
7) Sistem religi
6. Wujud Kebudayaan
Menurut
J.J Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi 3, yaitu:
1) Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya
abstrak tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan
ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga
masyarakat tersebut.
2) Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem
sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut
pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
3) Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling
konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan
bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari
wujud kebudayaan lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan
memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
7. Orientasi Nilai Budaya
· Hakekat hidup manusia
(MH) : Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem; ada yang
berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan
tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, "mengisi
hidup".
· Hakekat karya manusia
(MK) : Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang
beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup karya memberikan kedudukan atau
kehormatan karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
· Hakekat waktu manusia
(WM) : Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan
mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini
atau masa yang akan datang.
· Hakekat alam manusia
(MA) : Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau
memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan
manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.
· Hakekat hubungan
manusia (MN) : Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan
manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi
kepada tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandangan individualistis (menilai tinggi
kekuatan sendiri).
8. Perubahan Kebudayaan
Perubahan (dinamika) kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya
ketidaksesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga
terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan.
Faktor – faktor internal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai
berikut:
· Adanya ketidakpuasan
terhadap sistem nilai yang berlaku
· Adanya individu yang
menyimpang dari sistem nilai yang berlaku
· Adanya penemuan baru
yang diterima oleh masyarakat
· Adanya perubahan dalam
jumlah dan kondisi penduduk.
Faktor – faktor eksternal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain
sebagai berikut:
· Adanya bencana alam,
seperti gempa bumi, banjir dan lain lain
· Timbulnya peperangan
· Kontak dengan
masyarakat lain
9. Kaitan Manusia dan
Kebudayaan
Manusia
dan kebudayaan, memang dua hal yang tidak bias dipisahkan, karena kehidupan
manusia sangat terikat sekali dengan kebudayaan. Setiap manusia di muka bumi
ini memiliki kebudayaannya masing-masing, oleh karena itulah sebuah kebudayaan
memiliki keunikan atau ciri khasnya tersendiri.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Secara
sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai
perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan
sehari-hari oleh manusia
Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan :
1) Kebudayaan-kebudayaan
khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau
biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang
melamar.
2) Cara hidup di kota dan
di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang
dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk
menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih
mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value).
3) Kebudayaan-kebudayaan
khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan
sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket,
pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing
kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang
tersendiri pula pada setiap individu.
4) Kebudayaan khusus atas
dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang
berbeda-beda di kalangan umatnya.
5) Kebudayaan berdasarkan
profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang
pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka
bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat
hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat
tinggal.
KESIMPULAN
Manusia dan kebudayaan merupakan salah
satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia
sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka
sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan
sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha
Kuasa.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar: